Selasa, 14 Desember 2010

Mengingat Kembali Urgensi Dakwah

Dahulu, ketika Allah menurunkan seorang nabi yang berbeda untuk setiap waktu dan kaum,manusia tidak perlu berpikir panjang bagaimana menyelaraskan agama dan kehidupan sehari – hari, karena disitu sudah ada nabi yang siap menjawab segala masalah yang timbul dalam kehidupan.

Begitu juga dengan kedatangan nabi Muhammad SAW, Nabi tercinta untuk seluruh mahluk yang brakal, untuk seluruh masa hingga hari kiamat tiba. Umatnya tersebar diseluruh belahan dunia yang masing masing memiliki latar belakang juga masalah yang brbeda.

Disaat itulah penyesuaian dalam menjalankan agama diperlukan,penyesuaian yang dimaksud disini bukanlah dengan mengubah agama hingga sesuai dengan keadaan zaman, akan tetapi dengan mengingat kembali esensi ajaran agama dan urgensi dari esensi ajaran agama itu sendiri.
Banyak sekali memang umat muslim yang menjalankan ibadah sholat persis seperti apa yang diajarakn dan diperintahkan oleh Rasul pada pada kita tanpa mengurangi ataupun menambahi sedikitpun, yang beda hanyalah tempatnya saja, sekarang kita menjalankan sholat tidak di masjid yang berlantaikan pasir dan bratapkan pelepah kurma,melainkan di masjid yang megah dan berlantai keramik, begitu juga dengan haji, kita haji dengan manasik yang sama benar dengan yang dilikukan rasulullah lebih dari 1400 tahun yang lalu, tapi kita tidak lagi naik unta ke makkah, melainkan dengan pesawat terbang dengan fasilitas yang sangat lengkap.

Begitu juga yang terjadi dalam medan dakwah, esensi yang kita dakwahkan tentu saja tidak berubah dengan apa yang didakwahkan Rasul dan para sahabatnya.namun tentu kita menyesuaikan dakwah itu dengan tantangan dan masalah yang terjadi dalam masyarakat sekarang ini.seperti halnya masalah Kristenisasi,Liberalisasi agama, degradasi moral bangsa, bahkan smpai pada pendangkalan pemahaman tentang agama islamadalah sedikit dari problematika kontemporer yang kita hadapi dan selesaikan sekarang ini.

Masalah – masalah itu tentu membutuhkan jawaban yang sesuai,langkah awal kiat adalah mencari dasar sebagai pijakan untuk mengatasi masalah tersebutdari al quran dan al hadist,tapi tanpa mengemasnya dalam setrategi dan metode yang tepat dan sesuai dengan kekinian, tantangan itu akan sulit diatasi. Dapat dikatakan bahwa untuk mengatasi problem – problem kontemporer kita harus dapat berpegang teguh pada orisinilitas dan esensi ajaran islam, dalam hal ini Syaikhul islam Ibnu Taimiyyah pernah mengatakan bahwa “dalam menyelesaikan masalah gunakanlah khazanah masa lampau(turats) dengan makna yang sesungguhnya dan sampaikanlah dengan unsure – unsure kekinian.”, begitu juga dengan penggunaan sarana dakwah, meskipun sangat berperan penting, namun diera globalisasi ini kita tidak bisa lagi mengandalkan sarana/ cara – cara yang dipakai dimasa lalu. Alat komunikasi sudah sangat brkembang dengan pesatnya, dan terlalu naïf jika kita tidak menggunakannya denagn maksimal unutk berdakwah.

Dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar dalah kuajiaban syar’I, artinya kewajiban itu diatas pundak semua muslim yang ditetapkan secara syr’i. menurut nash – nash alquran dan al hadist nas – nash itu munculdalam berbagai bntuk (as- shighah),misalkan : bentuk perintah langsung (al - amr), berita (al - khabar), pemberian motivasi (al - targhib), pemberian peringatan atau ancaman (al - tamtsil).

Bentuk – bentuktersebut diatas bertebarandidalam alquran dan al hadist,yang kesemuanya memberi makana bahwa dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban syar’I, yang menjadi tanggung jawab setiap muslim dengan kapasitas yang dimiliki masing – masing individu.
Rasa tanggung jawab dakwah ini harus diwujudkan secara nyata pada setiap muslim, terlebih lagi para Da’I dan muballigh sebagai subyek yang memegang pilar utama tegaknya dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar, dan hal itu dapat diimplementasikan dengan beberapa tindakan:
1. keinginan dan seamangat yang kuat untuk menghidupkn dakwah dalam berbagai bentuk dan medianya
2. kesiapan untuk mencurahkan semua potensi dan menahan terjadinya infiltrasi yang merugikan.
3. Secara terprogram melakukan kaderisasi dakwah (Da’i) dan penerdasan generasi muda sebagai calon penerus dakwah
4. pemikiran yang intensif dan terus menerustentang masa depan dakwah,tantangan dan peluang – peluang keberhasilannya.

Menjadi dai dan muballigh berarti menekuni sebuah profesi yang aling mulia disis allah, itulah profesi manusia – manusia pilihan allah, yaitu para rasul, dengn demikian dai dan muballigh berartimenjalankan dan melanjutkanperjuangan para rasul.

Khormatan (izzah) para dai dan muballigh akan semakin terasa ketika menghayati sabda rasulullah: “Demi allah, sungguh allah akan memberikan hidayah kepada seseorang lantaran dakwah kamu,maka bagi kamu itu lebih baik dari unta pilihan (dunia dengan segala isinya).” (HR. Al - Bukhari). Oleh karena itu mari kita sebagai umat islam yang taat akan ajaran islam yang diperintahkan Allah melalui Rasulullah bersama – sama memperjuangkan agama islam melalui jalan berdakwah meskipun dengan susah payah dan penuh dengan tantangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengingat Kembali Urgensi Dakwah

Dahulu, ketika Allah menurunkan seorang nabi yang berbeda untuk setiap waktu dan kaum,manusia tidak perlu berpikir panjang bagaimana menyelaraskan agama dan kehidupan sehari – hari, karena disitu sudah ada nabi yang siap menjawab segala masalah yang timbul dalam kehidupan.

Begitu juga dengan kedatangan nabi Muhammad SAW, Nabi tercinta untuk seluruh mahluk yang brakal, untuk seluruh masa hingga hari kiamat tiba. Umatnya tersebar diseluruh belahan dunia yang masing masing memiliki latar belakang juga masalah yang brbeda.

Disaat itulah penyesuaian dalam menjalankan agama diperlukan,penyesuaian yang dimaksud disini bukanlah dengan mengubah agama hingga sesuai dengan keadaan zaman, akan tetapi dengan mengingat kembali esensi ajaran agama dan urgensi dari esensi ajaran agama itu sendiri.
Banyak sekali memang umat muslim yang menjalankan ibadah sholat persis seperti apa yang diajarakn dan diperintahkan oleh Rasul pada pada kita tanpa mengurangi ataupun menambahi sedikitpun, yang beda hanyalah tempatnya saja, sekarang kita menjalankan sholat tidak di masjid yang berlantaikan pasir dan bratapkan pelepah kurma,melainkan di masjid yang megah dan berlantai keramik, begitu juga dengan haji, kita haji dengan manasik yang sama benar dengan yang dilikukan rasulullah lebih dari 1400 tahun yang lalu, tapi kita tidak lagi naik unta ke makkah, melainkan dengan pesawat terbang dengan fasilitas yang sangat lengkap.

Begitu juga yang terjadi dalam medan dakwah, esensi yang kita dakwahkan tentu saja tidak berubah dengan apa yang didakwahkan Rasul dan para sahabatnya.namun tentu kita menyesuaikan dakwah itu dengan tantangan dan masalah yang terjadi dalam masyarakat sekarang ini.seperti halnya masalah Kristenisasi,Liberalisasi agama, degradasi moral bangsa, bahkan smpai pada pendangkalan pemahaman tentang agama islamadalah sedikit dari problematika kontemporer yang kita hadapi dan selesaikan sekarang ini.

Masalah – masalah itu tentu membutuhkan jawaban yang sesuai,langkah awal kiat adalah mencari dasar sebagai pijakan untuk mengatasi masalah tersebutdari al quran dan al hadist,tapi tanpa mengemasnya dalam setrategi dan metode yang tepat dan sesuai dengan kekinian, tantangan itu akan sulit diatasi. Dapat dikatakan bahwa untuk mengatasi problem – problem kontemporer kita harus dapat berpegang teguh pada orisinilitas dan esensi ajaran islam, dalam hal ini Syaikhul islam Ibnu Taimiyyah pernah mengatakan bahwa “dalam menyelesaikan masalah gunakanlah khazanah masa lampau(turats) dengan makna yang sesungguhnya dan sampaikanlah dengan unsure – unsure kekinian.”, begitu juga dengan penggunaan sarana dakwah, meskipun sangat berperan penting, namun diera globalisasi ini kita tidak bisa lagi mengandalkan sarana/ cara – cara yang dipakai dimasa lalu. Alat komunikasi sudah sangat brkembang dengan pesatnya, dan terlalu naïf jika kita tidak menggunakannya denagn maksimal unutk berdakwah.

Dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar dalah kuajiaban syar’I, artinya kewajiban itu diatas pundak semua muslim yang ditetapkan secara syr’i. menurut nash – nash alquran dan al hadist nas – nash itu munculdalam berbagai bntuk (as- shighah),misalkan : bentuk perintah langsung (al - amr), berita (al - khabar), pemberian motivasi (al - targhib), pemberian peringatan atau ancaman (al - tamtsil).

Bentuk – bentuktersebut diatas bertebarandidalam alquran dan al hadist,yang kesemuanya memberi makana bahwa dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban syar’I, yang menjadi tanggung jawab setiap muslim dengan kapasitas yang dimiliki masing – masing individu.
Rasa tanggung jawab dakwah ini harus diwujudkan secara nyata pada setiap muslim, terlebih lagi para Da’I dan muballigh sebagai subyek yang memegang pilar utama tegaknya dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar, dan hal itu dapat diimplementasikan dengan beberapa tindakan:
1. keinginan dan seamangat yang kuat untuk menghidupkn dakwah dalam berbagai bentuk dan medianya
2. kesiapan untuk mencurahkan semua potensi dan menahan terjadinya infiltrasi yang merugikan.
3. Secara terprogram melakukan kaderisasi dakwah (Da’i) dan penerdasan generasi muda sebagai calon penerus dakwah
4. pemikiran yang intensif dan terus menerustentang masa depan dakwah,tantangan dan peluang – peluang keberhasilannya.

Menjadi dai dan muballigh berarti menekuni sebuah profesi yang aling mulia disis allah, itulah profesi manusia – manusia pilihan allah, yaitu para rasul, dengn demikian dai dan muballigh berartimenjalankan dan melanjutkanperjuangan para rasul.

Khormatan (izzah) para dai dan muballigh akan semakin terasa ketika menghayati sabda rasulullah: “Demi allah, sungguh allah akan memberikan hidayah kepada seseorang lantaran dakwah kamu,maka bagi kamu itu lebih baik dari unta pilihan (dunia dengan segala isinya).” (HR. Al - Bukhari). Oleh karena itu mari kita sebagai umat islam yang taat akan ajaran islam yang diperintahkan Allah melalui Rasulullah bersama – sama memperjuangkan agama islam melalui jalan berdakwah meskipun dengan susah payah dan penuh dengan tantangan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011 Eibece | High CTR Blogspot Themes designed by Ali Munandar | Powered by Blogger.Com.