Jumat, 08 Juli 2011

Jumat, 25 Maret 2011

High or Low Pressure for Your Underbody

Jumat, 14 Januari 2011

TAK HILANGNYA TRADISI SLAMETAN PADA PENSUCIAN PEDANG RACANA

Rela lembur semaleman demi MQK

Gedung Bocor, Penonton Bubar

MUSABAQOH QIRO’ATUL KUTUB

Sa



High or Low Pressure for Your Underbody

Which Is The Best Car Wash Technique, High or Low Pressure for Your Underbody.

When considering the best car wash,the underbody of your vehicle is often forgotten about. Out of site out of mind, right? However, what is clear is that your vehicle's underbody is the first line of defense from all that comes up from driving surfaces. What comes down; grime that washes off vehicles, grime that falls from the sky during a good rain, and grime that construction uses to prepare road surfaces, usually comes back up to settle on your vehicle's underbody. Therefore, remember to give your underbody some care.

You can apply either a low pressure or a high pressure rinse. But, which spray is better for your vehicle, a softer, less invasive spray or a high pressure rinse to really knock off the grime? High pressure sprays can be applied as you drive into a professional car wash or from a high pressure hose in the driveway. The high pressure rinse may be preferred at removing harder to remove dirt and debris from your underbody. Many cleaning techniques require high pressure to forcibly remove dirt and grime and there is minimal debate that a higher pressure application has more cleaning power than a lower pressure application. However, there are electronics and other parts that are adverse to water. Water can have damaging effects when forcibly sprayed into delicate electronic components and connections. Also, air filters, air inlet holes, breather caps on valve covers, oil filler caps and dip stick tubes for engine oil and transmission fluid should remain free of water. High rinse sprays that forcibly enter some of these components may compromise their contribution to a smooth running engine.

Alternatively, low pressure sprays are less likely to penetrate seals and caps installed to protect electronics and other engine components from moisture. A low pressure application will soften dirt and grime and allow it to rinse off with minimal damage. In the absence of a lot of pressure, the low pressure may need additional soak time to allow the water to penetrate the grime rather than forcibly remove it. Several low pressure rinse cycles may be required if grime is particularly stubborn. For this reason, if you choose the low pressure option, you may want to rinse more regularly to prevent the build-up of layers of grime. Therefore, a high pressure rinse will remove grime faster and possibly more thoroughly but you run the risk of water damage. Low pressure will take a little more time but the likelihood of water damage is minimized. In either event, don't forget your underbody! The best car wash applications include attention to the underbody to promote a clean and well-maintained vehicle.


TAK HILANGNYA TRADISI SLAMETAN PADA PENSUCIAN PEDANG RACANA

Racana- salah satu UKM yang ada di kampus INISNU Tahunan Jepara mengadakan acara pensucian pedang Racana dan sebelumnya dilakukan selametan dilantai satu kampus INISNU dimulai ba’da maghrib pukul 06.00, 7 desember 2010 dihadiri pemangku adat, alumni, anggota racana, dan undangan UKM-UKM lain.
Pensucian ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada bulan Muharrom (1 syuro).
“untuk merekatkan para anggota dan mensucikan simbol racana” demikian dikatakan Agus Setiawan sang pemangku adat. Pensucian pedang dilaksanakan di desa Lebak rumah Zainuddin salah satu alumni racana menggunakan minyak misik, kembang setaman, dan pembakaran menyan.
Selesai selametan, anggota racana saling ngobrol bersama pemangku adat, terutama perkenalan dengan anggota baru. Jam 20.00 acara jagongan selesai anggota baru pada pulang, sedangkan alumni dan pemangku adat pergi ke Lebak tempat pensucian pedang.(Risna/Alis)

Rela lembur semaleman demi MQK

Syari’ah, “Lembur semaleman” adalah kata yang sering didengar dan juga dilakukan oleh panitia kegiatan ketika acara sudah mulai mepet dilaksanakan. Hal itu juga yang dilakukan oleh panitia Musabaqah Qiroatul Kutub (MQK) dan juga beberapa petinggi Badan Eksekutif Mahasisiwa (BEM) Fakultas Syari’ah kemarin (minggu malam, 12/12) di Office Bem fakultas Syari’ah.
Terlihat sangat sibuk dan akrab para Pelembur di markas utama Bem fakultas Syariah itu. Disela-sela istiharat dan makan malam yang disediakan, Maghfurir Rahman selaku Presiden Bem Fakultas Syari’ah yang juga ikut serta mendampingi dan membantu agar persiapan Lomba MQK dapat berjalan lancar dan sesuai harapan membenarkan kalau malam itu mereka pada lembur demi terselenggaranya MQK esok hari.
Tak seluruh panitia dan pengurus Bem Fakultas Syari’ah yang terlihat pada malam itu, hanya sebagian saja. Habib (Red) selaku panitia yang mendapat posisi di Sekretaris juga membenarkan hal itu, dia juga mengungkapkan bahwa mereka lembur karena mengingat esok harinya pukul 08.00 acara dimulai.
Dari luar sangat terlihat apa saja yang sedang dilakukan, mereka menggarap beberapa peralatan dan dekorasi serta administrasi yang belum terselesaikan. Semakin lama berjalannya waktupun semakin larut malam dan beberapa diantara mereka sudi menginap dan tidur tanpa kasur dan guling di Office Bem fakultas Syari’ah bahkan ada juga yang tak tidur demi MQK. (wkz)

Gedung Bocor, Penonton Bubar

INISNU, Rabu (15/12) TUMAN ( Tukul Manfaat) gawe dadakan “ Gelar Seni 10 Suro”. Gawe Dadakan di laksanakan di tangga utara lantai 1 INISNU Jepara. Kegiatan yang dilaksanakan mulai jam 7.30 WIB harus terpotong karena penonton bubar akibat lokasi pentas bocor.
Hujan yang begitu deras membanjiri lokasi pentas TUMAN dalam acara” Gelar Seni 10 Suro”. Pentas yang dihadiri oleh 27 orang, dari anggota tuman, alumni, dan penonton harus bubar gara-gara lokasi pentas bocor dan menggenangi lokasi pementasan, alhasil properti pentas harus digulung tikar karena kondisi yang tidak mendukung. Meskipun penonton cukup terhibur dengan pentas dadakan yang telah diselenggarakan tetap saja kekecewaan melanda penonton, panitia dan pemeran, karena gedung Kampus yang terbilang megah harus menghambat suatu kreatifitas mahasiswa yang tertuang dalam “Gelar Pentas 10 Sura”.
“ Bagi yang bertanggung jawab masalah pembangunan hendaklah cepat mengatasi masalah gedung-gedung yang masih bocor, karena percuma gedung kita mewah namun stuktur bangunan yang ternyatatidak mendukung, terbukti dengan adanya kebocoran digedung baru,” papar V3. Selain itu Panitia juga mengatakan bahwa proses perijinan tempat juga sangatlah sulit. Zamy’ selaku ketua panitia juga menuturkan bahwa menghubungi staf kantor untuk masalah perizinan benar-benar manjadi suatu kendala yang sangat besar, apalagi ini adalah event pertama semester satu di acara TUMAN.
Yang lebih di sayangkan lagi, semua panitia tidak ada yang merasa punya tanggung jawab. setelah acara selesai, tidak ada yang mau membersihkan tempat dan juga propertinya. Biarpun hanya 3 orang, mau nggak mau para dewan kerja tuman yang membersihkan tempat nya. (v3)

MUSABAQOH QIRO’ATUL KUTUB

Musabaqoh qiro”atul kutub pondok pesantren se-kabupaten Jepara yang dilaksanakan pada hari senin,13 desember 2010 merupakan salah satu program kerja dari kementrian agama, dimana juara dari musabaqoh ini akan diikutsertakan pada lomba qiro’atul kutub se-Jawa Tengah, dan BEM fakultas syari’ah INISNU Jepara diberikan kesempatan untuk menjadi panitia penyelenggara.
Ahmad Ulin Nuha selaku ketua panitia dari acara ini, menyatakan bangga mendapat kepercayaan dari kementrian agama untuk menjadi panitia penyelenggara Musabaqoh Qiro’atul kutub ini, dan menyatakan juga yang melatarbelakangi diadakannya lomba ini adalah panitia berharap suatu hari akan ada bibit baru yang ahli dalam bidang Qiro’atul Kutub. Panitia berjumlah 25 orang dari Fakultas Syari’ah semester tiga dan pengurus BEM fakultas Syari’ah INISNU.
Dalam Musabaqoh Qiraatul kutub ini ada dua tingkatan yang diujikan, yaitu marhalah ‘ula dan marhalah wustha. Dalam marhalah ‘ula yang diujikan dari fiqh adalah kitab Sulamut Taufiq, dari Nahwu adalah kitab Al-jurumiyyah, dari akhlaq kitab Ta’lim Muta’allim, dan dari Tarikh kitab Khulashoh Nurul Yaqin. Dan tingkatan Marhalah Wustho yang diujikan dari tafsir kitab Tafsir Jalalain, dari Fiqh kitab fathul Qorib, dari nahwu kitab umritiy, dan dari Akhlaq adalah kifayatul Adzqiya’. Ktiteria penilaian Musabaqoh ini adalah kefasihan membaca, kebenaran membaca, dan pemahaman ma’na. Setiap peserta membaca satu kitab yang telah ditentukan oleh panitianya.
Tema yang diusung dalam musabaqoh ini adalah “ meningkatkan jiwa spiritualisme santri demi pengembangan potensi keagamaan dan kemasyarakatan” yang memiliki tujuan keagamaan dapat meningkat dan kiprah santri ada dalam masyarakat. Musabaqoh ini ditargetkan dapat diikuti oleh 50 peserta, namun peserta yang hadir ada 39 peserta, dari ‘ula 12 peserta dan dari wustho 27 peserta.
Juri dari Musabaqoh ini ada tiga orang yaitu H. Ali As’ad Al-Hafidz, Khalilurrahman, dan Bpk.Hudi Al-Hafidz, dengan kriteria alumni dari pondok pesantren, alumni dari mahasiswa INISNU, dan yang terakhir dari dosen.
Salah satu dari peserta yang bernama Ida Masruroh yang masih berusia 12 tahun perwakilan dari pondok Darut Ta’lim Bangsri yang di datangi tim Fokus menyatakan merasa senang dapat mewakili lomba Qiro’atul kutub. (Asyiah/Uyun)
 
Copyright © 2011 Eibece | High CTR Blogspot Themes designed by Ali Munandar | Powered by Blogger.Com.