Rabu, 26 Mei 2010

Mengenal Ilmu Tauhid

Syarat kalimat la ilaha illallah Kalimat la ilaha illallah memiliki tujuh syarat yang ucapan kalimat itu tidak syah kecuali syarat-syarat tersebut terpenuhi.Dan seorang hamba harus berpegang teguh kepadanya tanpa menghilangkan salah satu dari tujuh syarat tersebut :

1. AL-’ilmu(pengetahuan) Yaitu mengetahui makna kalimat la ilaha illallah dari segi nafi(peniadaan)dan itsbat(penetapan)dan mengetahui semua konsekuensinya.Jika seorang mengetahui bahwa allah adalah satu-satunya zat yang berhak disembah dan mengetahui bahwa menyembah kepada selain-Nya adalah batil lalu ia mengamalkan pengetahuannya itu berarti ia telah mengetahui makna kalimat tersebut Rasulullah bersabda:من مات وهويعلم انه لااله الاالله دخل الجنة “Barangsiapa meninggal dunia dan ia mengetahui bahwa tidak ada tuhan yang hak disembah kecuali allah,maka ia masuk surga (HR.Muslim) .

2. Al-Yaqin(keyakinan) Yaitu mengucapkan kalimat la ilaha illallah dengan keyakinan dan kemantapan hati,tanpa adanya keraguan yang dihembuskan setan jin dan manusia.Bahkan ia harus mengucapkannya dengan keyakinan yang mantap Allah berfirman: انما المؤمون الذين اءمنوابالله ورسوله ثم لم ير تابوا “Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu.(QS.Al-Hujurat:15).

3. Al-Qabul(penerimaan) Yaitu menerima semua makna kalimat la ilaha illallah dengan hati dan lisan,membenarkan dan mempercayai semua yang di sampaikan Rasulallah serta menerimanya tanpa penolakan sedikit pun. Allah berfirman: :Rasul telah beriman kepada al-qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya,demikian pula orang-orang yang beriman.Semuanya beriman kepada allah,malaikat-malaikat-nya,kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya(Mereka mengatakan)”Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun(dengan yang lain)dari rasul-rasul-Nya”dan mereka mengatakan:”kami dengar dan kami taat”(mereka berdo’a):”Ampunilah kami ya robb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”(QS.al-Baqarah:285).

4. Al-Inqiyad(tunduk) Yaitu pasrah dan tunduk terhadap apa yang terkandung dalam kalimat itu.Perbedaan antara inqiyad dan qabul adalah bahwa qabul yaitu pernyataan kebenaran makna kalimat dan ucapan,sedang inqiyad adalah mengikutinya dengan tindakan.

5. As-Shidqu(jujur) Yaitu jujur kepada Allah yakni dalam keimanan dan akidah Allah berfirman: ياايها الذين اءمنوااتقواالله وكونوامع ااصادقين “Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”(QS.at-taubat:19) Bila seorang mengucapkan syahadat dengan lisannya tetapi hatinya mengingkarinya ,maka hal ini tidak dapat menyelamatkannya,bahkan ia termasuk golongan orang munafik

6. Al-ikhlas(ihklas) Yaitu penyucian amal perbuatan manusia dengan niat yang baik dari segala noda syirik.Hal ini dengan cara mengikhlaskan semua perkataan dan perbuatan hanya kepada Allah semata demi mencari ridho-Nya.Tidak ada riya(ingin di pandang orang)atau sum’ah(ingin di dengar orang)mendapatkan keuntungan dan karena kepentingan pribadi. Hatinya tidak menoleh kepada seorang makhluk untuk mendapatkan balasan ataupun rasa terima kasih darinya. الا لله الدين الخالص “Ingatlah, hanya kepunyaan Alah-lah agama yang bersih(dari syirik)(QS.az-zumar:3).

7. Al-Mahabbah(kecintaan) Yaitu mencintai kalimat yang agung ini,tuntunan dan petunjuknya.Ia mencintai Allah dan Rasulnya.Cinta keduanya melebihi segala cinta yakni cinta kepada Allah berarti memuliakan dan mengagungkan,takut dan berharap kepadanya Termasuk cinta kepada Allah adalah mendahulukan segala yang di cintai Allah atas segala sesuatu yang dicintai,dihasrati dan diinginkan dirinya serta membenci segala sesuatu yang di benci Allah seperti kekufuran,kefasikan dan kemaksiatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal Ilmu Tauhid

Syarat kalimat la ilaha illallah Kalimat la ilaha illallah memiliki tujuh syarat yang ucapan kalimat itu tidak syah kecuali syarat-syarat tersebut terpenuhi.Dan seorang hamba harus berpegang teguh kepadanya tanpa menghilangkan salah satu dari tujuh syarat tersebut :

1. AL-’ilmu(pengetahuan) Yaitu mengetahui makna kalimat la ilaha illallah dari segi nafi(peniadaan)dan itsbat(penetapan)dan mengetahui semua konsekuensinya.Jika seorang mengetahui bahwa allah adalah satu-satunya zat yang berhak disembah dan mengetahui bahwa menyembah kepada selain-Nya adalah batil lalu ia mengamalkan pengetahuannya itu berarti ia telah mengetahui makna kalimat tersebut Rasulullah bersabda:من مات وهويعلم انه لااله الاالله دخل الجنة “Barangsiapa meninggal dunia dan ia mengetahui bahwa tidak ada tuhan yang hak disembah kecuali allah,maka ia masuk surga (HR.Muslim) .

2. Al-Yaqin(keyakinan) Yaitu mengucapkan kalimat la ilaha illallah dengan keyakinan dan kemantapan hati,tanpa adanya keraguan yang dihembuskan setan jin dan manusia.Bahkan ia harus mengucapkannya dengan keyakinan yang mantap Allah berfirman: انما المؤمون الذين اءمنوابالله ورسوله ثم لم ير تابوا “Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu.(QS.Al-Hujurat:15).

3. Al-Qabul(penerimaan) Yaitu menerima semua makna kalimat la ilaha illallah dengan hati dan lisan,membenarkan dan mempercayai semua yang di sampaikan Rasulallah serta menerimanya tanpa penolakan sedikit pun. Allah berfirman: :Rasul telah beriman kepada al-qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya,demikian pula orang-orang yang beriman.Semuanya beriman kepada allah,malaikat-malaikat-nya,kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya(Mereka mengatakan)”Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun(dengan yang lain)dari rasul-rasul-Nya”dan mereka mengatakan:”kami dengar dan kami taat”(mereka berdo’a):”Ampunilah kami ya robb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”(QS.al-Baqarah:285).

4. Al-Inqiyad(tunduk) Yaitu pasrah dan tunduk terhadap apa yang terkandung dalam kalimat itu.Perbedaan antara inqiyad dan qabul adalah bahwa qabul yaitu pernyataan kebenaran makna kalimat dan ucapan,sedang inqiyad adalah mengikutinya dengan tindakan.

5. As-Shidqu(jujur) Yaitu jujur kepada Allah yakni dalam keimanan dan akidah Allah berfirman: ياايها الذين اءمنوااتقواالله وكونوامع ااصادقين “Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”(QS.at-taubat:19) Bila seorang mengucapkan syahadat dengan lisannya tetapi hatinya mengingkarinya ,maka hal ini tidak dapat menyelamatkannya,bahkan ia termasuk golongan orang munafik

6. Al-ikhlas(ihklas) Yaitu penyucian amal perbuatan manusia dengan niat yang baik dari segala noda syirik.Hal ini dengan cara mengikhlaskan semua perkataan dan perbuatan hanya kepada Allah semata demi mencari ridho-Nya.Tidak ada riya(ingin di pandang orang)atau sum’ah(ingin di dengar orang)mendapatkan keuntungan dan karena kepentingan pribadi. Hatinya tidak menoleh kepada seorang makhluk untuk mendapatkan balasan ataupun rasa terima kasih darinya. الا لله الدين الخالص “Ingatlah, hanya kepunyaan Alah-lah agama yang bersih(dari syirik)(QS.az-zumar:3).

7. Al-Mahabbah(kecintaan) Yaitu mencintai kalimat yang agung ini,tuntunan dan petunjuknya.Ia mencintai Allah dan Rasulnya.Cinta keduanya melebihi segala cinta yakni cinta kepada Allah berarti memuliakan dan mengagungkan,takut dan berharap kepadanya Termasuk cinta kepada Allah adalah mendahulukan segala yang di cintai Allah atas segala sesuatu yang dicintai,dihasrati dan diinginkan dirinya serta membenci segala sesuatu yang di benci Allah seperti kekufuran,kefasikan dan kemaksiatan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011 Eibece | High CTR Blogspot Themes designed by Ali Munandar | Powered by Blogger.Com.