Senin, 04 Oktober 2010

Ospek perdana mahasiswa cabang INISNU 2010

Kampus Inisnu, September 2010 kemarin Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Inisnu mengadakan kegiatan Orientasi Study Pengenalan Kampus (Ospek) dengan tema utama “Reaktualisasi nalar kritis mahasiswa menuju progresifitas Akademika”. Secara keseluruhan peserta ospek tahun ini sekitar 505 mahasiswa baik mahasiswa baru maupun lama yang belum pernah mengikuti Ospek.
Secara umum tujuan Ospek sendiri tak hanya sebatas pengenalan, Menurut Ulil Anwar selaku ketua panitia, alasan dan tujuan pengangkatan tema tersebut karena saat ini mahasiswa Inisnu kebanyakan redup dalam nalar kritis dan juga kebanyakan apatis, hedonis, pragmatis, oleh karena itu dari pihak panitia bertujuan mereaktualisasikan hal tersebut yang dianggap sudah hilang.

Kegiatan rutin tiap tahun itu kali ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Biasanya Ospek di adakan satu gelombang dalam setahun, kali ini Ospek diadakan dua gelombang. Gelombang pertama diadakan pada tanggal 20-23 September 2010 dengan peserta utama mahasiswa Regular yang berjumlah 305 mahasiswa, sedangkan gelombang kedua diadakan pada tanggal 28-29 September 2010 dengan peserta sekitar 200 mahasiswa. Saat di mintai komfirmasinya, ketua panitia yang juga aktif di PMII itu mengatakan “ awalnya kita merencanakan satu gelombang, tapi di tengah-tengah perjalanan kami mendapat rekomendasi dari pimpinan untuk mengadakan ospek gelombang kedua dengan peserta mahasiswa-mahasiswi baru di cabang, sebetulnya mau kami jadikan satu tapi mengingat tempat yang sempit maka kami jadikan dua gelombang dan konsep sedikit berbeda karena meskipun mahasiswa di cabang ada yang muda tapi masih lebih banyak yang tidak muda lagi”.

Perbedaan antara gelombang satu dan dua diantaranya jelas bahwa jumlah hari, kemudian konsep dan juga logistic. Gelombang pertama yang secara kasat mata mirip dengan konsep Ospek tahun kemarin yang terdapat banyak logistic dan juga aturan-aturan yang mungkin sebagian orang merasa berat untuk memenuhinya. Sedangkan gelombang kedua dengan peserta yang lebih banyak dari kalangan orang-orang tua, dan jarak antara rumah dan kampus induk jauh serta kesibukan yang mereka miliki maka dari pihak panitia lebih mengutamakan materi yang tersampaikan ketimbang konsep-konsep yang lain.
Dengan adanya Ospek gelombang kedua ini sudah mulai kelihatan ada keseriusan dan juga penekanan dari pihak pimpinan untuk membenarkan isu yang belakangan ini kita ketahui bersama tentang diwajibkannya sertifikat Ospek sebagai syarat untuk ujian munaqosah. Kalau memang seratus persen benar isu tersebut, mungkin harapan kita semua Ospek tahun yang akan datang dapat ditingkatkan kwalitasnya yaitu konsep, manajemen dan aplikasinya, sehingga harapan-harapan utama dari Ospek itu sendiri dapat tercapai.
by : wahyu khoiruz zaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ospek perdana mahasiswa cabang INISNU 2010

Kampus Inisnu, September 2010 kemarin Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Inisnu mengadakan kegiatan Orientasi Study Pengenalan Kampus (Ospek) dengan tema utama “Reaktualisasi nalar kritis mahasiswa menuju progresifitas Akademika”. Secara keseluruhan peserta ospek tahun ini sekitar 505 mahasiswa baik mahasiswa baru maupun lama yang belum pernah mengikuti Ospek.
Secara umum tujuan Ospek sendiri tak hanya sebatas pengenalan, Menurut Ulil Anwar selaku ketua panitia, alasan dan tujuan pengangkatan tema tersebut karena saat ini mahasiswa Inisnu kebanyakan redup dalam nalar kritis dan juga kebanyakan apatis, hedonis, pragmatis, oleh karena itu dari pihak panitia bertujuan mereaktualisasikan hal tersebut yang dianggap sudah hilang.

Kegiatan rutin tiap tahun itu kali ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Biasanya Ospek di adakan satu gelombang dalam setahun, kali ini Ospek diadakan dua gelombang. Gelombang pertama diadakan pada tanggal 20-23 September 2010 dengan peserta utama mahasiswa Regular yang berjumlah 305 mahasiswa, sedangkan gelombang kedua diadakan pada tanggal 28-29 September 2010 dengan peserta sekitar 200 mahasiswa. Saat di mintai komfirmasinya, ketua panitia yang juga aktif di PMII itu mengatakan “ awalnya kita merencanakan satu gelombang, tapi di tengah-tengah perjalanan kami mendapat rekomendasi dari pimpinan untuk mengadakan ospek gelombang kedua dengan peserta mahasiswa-mahasiswi baru di cabang, sebetulnya mau kami jadikan satu tapi mengingat tempat yang sempit maka kami jadikan dua gelombang dan konsep sedikit berbeda karena meskipun mahasiswa di cabang ada yang muda tapi masih lebih banyak yang tidak muda lagi”.

Perbedaan antara gelombang satu dan dua diantaranya jelas bahwa jumlah hari, kemudian konsep dan juga logistic. Gelombang pertama yang secara kasat mata mirip dengan konsep Ospek tahun kemarin yang terdapat banyak logistic dan juga aturan-aturan yang mungkin sebagian orang merasa berat untuk memenuhinya. Sedangkan gelombang kedua dengan peserta yang lebih banyak dari kalangan orang-orang tua, dan jarak antara rumah dan kampus induk jauh serta kesibukan yang mereka miliki maka dari pihak panitia lebih mengutamakan materi yang tersampaikan ketimbang konsep-konsep yang lain.
Dengan adanya Ospek gelombang kedua ini sudah mulai kelihatan ada keseriusan dan juga penekanan dari pihak pimpinan untuk membenarkan isu yang belakangan ini kita ketahui bersama tentang diwajibkannya sertifikat Ospek sebagai syarat untuk ujian munaqosah. Kalau memang seratus persen benar isu tersebut, mungkin harapan kita semua Ospek tahun yang akan datang dapat ditingkatkan kwalitasnya yaitu konsep, manajemen dan aplikasinya, sehingga harapan-harapan utama dari Ospek itu sendiri dapat tercapai.
by : wahyu khoiruz zaman

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011 Eibece | High CTR Blogspot Themes designed by Ali Munandar | Powered by Blogger.Com.