Jumat, 14 Januari 2011

MUSABAQOH QIRO’ATUL KUTUB

Musabaqoh qiro”atul kutub pondok pesantren se-kabupaten Jepara yang dilaksanakan pada hari senin,13 desember 2010 merupakan salah satu program kerja dari kementrian agama, dimana juara dari musabaqoh ini akan diikutsertakan pada lomba qiro’atul kutub se-Jawa Tengah, dan BEM fakultas syari’ah INISNU Jepara diberikan kesempatan untuk menjadi panitia penyelenggara.
Ahmad Ulin Nuha selaku ketua panitia dari acara ini, menyatakan bangga mendapat kepercayaan dari kementrian agama untuk menjadi panitia penyelenggara Musabaqoh Qiro’atul kutub ini, dan menyatakan juga yang melatarbelakangi diadakannya lomba ini adalah panitia berharap suatu hari akan ada bibit baru yang ahli dalam bidang Qiro’atul Kutub. Panitia berjumlah 25 orang dari Fakultas Syari’ah semester tiga dan pengurus BEM fakultas Syari’ah INISNU.
Dalam Musabaqoh Qiraatul kutub ini ada dua tingkatan yang diujikan, yaitu marhalah ‘ula dan marhalah wustha. Dalam marhalah ‘ula yang diujikan dari fiqh adalah kitab Sulamut Taufiq, dari Nahwu adalah kitab Al-jurumiyyah, dari akhlaq kitab Ta’lim Muta’allim, dan dari Tarikh kitab Khulashoh Nurul Yaqin. Dan tingkatan Marhalah Wustho yang diujikan dari tafsir kitab Tafsir Jalalain, dari Fiqh kitab fathul Qorib, dari nahwu kitab umritiy, dan dari Akhlaq adalah kifayatul Adzqiya’. Ktiteria penilaian Musabaqoh ini adalah kefasihan membaca, kebenaran membaca, dan pemahaman ma’na. Setiap peserta membaca satu kitab yang telah ditentukan oleh panitianya.
Tema yang diusung dalam musabaqoh ini adalah “ meningkatkan jiwa spiritualisme santri demi pengembangan potensi keagamaan dan kemasyarakatan” yang memiliki tujuan keagamaan dapat meningkat dan kiprah santri ada dalam masyarakat. Musabaqoh ini ditargetkan dapat diikuti oleh 50 peserta, namun peserta yang hadir ada 39 peserta, dari ‘ula 12 peserta dan dari wustho 27 peserta.
Juri dari Musabaqoh ini ada tiga orang yaitu H. Ali As’ad Al-Hafidz, Khalilurrahman, dan Bpk.Hudi Al-Hafidz, dengan kriteria alumni dari pondok pesantren, alumni dari mahasiswa INISNU, dan yang terakhir dari dosen.
Salah satu dari peserta yang bernama Ida Masruroh yang masih berusia 12 tahun perwakilan dari pondok Darut Ta’lim Bangsri yang di datangi tim Fokus menyatakan merasa senang dapat mewakili lomba Qiro’atul kutub. (Asyiah/Uyun)

1 komentar:

alinna mengatakan...

wah ketua panitianya emang siiip...

Posting Komentar

MUSABAQOH QIRO’ATUL KUTUB

Musabaqoh qiro”atul kutub pondok pesantren se-kabupaten Jepara yang dilaksanakan pada hari senin,13 desember 2010 merupakan salah satu program kerja dari kementrian agama, dimana juara dari musabaqoh ini akan diikutsertakan pada lomba qiro’atul kutub se-Jawa Tengah, dan BEM fakultas syari’ah INISNU Jepara diberikan kesempatan untuk menjadi panitia penyelenggara.
Ahmad Ulin Nuha selaku ketua panitia dari acara ini, menyatakan bangga mendapat kepercayaan dari kementrian agama untuk menjadi panitia penyelenggara Musabaqoh Qiro’atul kutub ini, dan menyatakan juga yang melatarbelakangi diadakannya lomba ini adalah panitia berharap suatu hari akan ada bibit baru yang ahli dalam bidang Qiro’atul Kutub. Panitia berjumlah 25 orang dari Fakultas Syari’ah semester tiga dan pengurus BEM fakultas Syari’ah INISNU.
Dalam Musabaqoh Qiraatul kutub ini ada dua tingkatan yang diujikan, yaitu marhalah ‘ula dan marhalah wustha. Dalam marhalah ‘ula yang diujikan dari fiqh adalah kitab Sulamut Taufiq, dari Nahwu adalah kitab Al-jurumiyyah, dari akhlaq kitab Ta’lim Muta’allim, dan dari Tarikh kitab Khulashoh Nurul Yaqin. Dan tingkatan Marhalah Wustho yang diujikan dari tafsir kitab Tafsir Jalalain, dari Fiqh kitab fathul Qorib, dari nahwu kitab umritiy, dan dari Akhlaq adalah kifayatul Adzqiya’. Ktiteria penilaian Musabaqoh ini adalah kefasihan membaca, kebenaran membaca, dan pemahaman ma’na. Setiap peserta membaca satu kitab yang telah ditentukan oleh panitianya.
Tema yang diusung dalam musabaqoh ini adalah “ meningkatkan jiwa spiritualisme santri demi pengembangan potensi keagamaan dan kemasyarakatan” yang memiliki tujuan keagamaan dapat meningkat dan kiprah santri ada dalam masyarakat. Musabaqoh ini ditargetkan dapat diikuti oleh 50 peserta, namun peserta yang hadir ada 39 peserta, dari ‘ula 12 peserta dan dari wustho 27 peserta.
Juri dari Musabaqoh ini ada tiga orang yaitu H. Ali As’ad Al-Hafidz, Khalilurrahman, dan Bpk.Hudi Al-Hafidz, dengan kriteria alumni dari pondok pesantren, alumni dari mahasiswa INISNU, dan yang terakhir dari dosen.
Salah satu dari peserta yang bernama Ida Masruroh yang masih berusia 12 tahun perwakilan dari pondok Darut Ta’lim Bangsri yang di datangi tim Fokus menyatakan merasa senang dapat mewakili lomba Qiro’atul kutub. (Asyiah/Uyun)

1 komentar:

alinna mengatakan...

wah ketua panitianya emang siiip...

Posting Komentar

 
Copyright © 2011 Eibece | High CTR Blogspot Themes designed by Ali Munandar | Powered by Blogger.Com.